Surabaya - Sedikitnya lima orang tewas sehari dalam kecelakaan lalulintas di Jawa Timur akibat terus melonjaknya pertumbuhan kendaraan yang tak seimbang dengan infrastruktur jalan. Demikian diungkapkan Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Ibnu Isticha kepada wartawan, Selasa (1/3) di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur. Alasan itulah yang membuat kepolisian kerap menggelar "Operasi Simpatik Semeru 2016".
"Di Surabaya ini masih butuh tambahan jalan seluas 1.200 kilometer agar dapat menyeimbangkan dengan volume kendaraan dan jumlah penduduk yang ada. Kalau di wilayah Malang selalu ada kurang lebih 25.000 mahasiswa setiap tahunnya. Dapat dibayangkan ketimpangan seperti ini," katanya.
Sementara itu dalam kesempatan usai Apel Gelar Pasukan "Operasi Simpatik Semeru 2016" Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji mengungkapkan, kecelakaan juga dapat disebabkan akibat kurang sadarnya pengendara berlalulintas. Seperti memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan melanggar marka jalan.
"Kita tetap mengedepankan langkah preventif agar tidak ada lagi korban tewas dijalan. Setidaknya kita berharap operasi ini mampu memperkecil angka korban jiwa di jalan raya. Kalau sehari lima orang yang tewas, jika sebulan 150 jiwa, nah kalau setahun?" katanya.
Dalam operasi kali ini, Kata Kapolda, sedikitnya dikerahkan 2.805 personel se-Jatim, dan 240 personel dari jumlah itu dikerahkan Polda Jatim. "Operasi Simpatik Semeru 2016" itu sendiri akan digelar mulai tanggal 1-21 Maret 2016.
"Nantinya akan kita optimalkan penerapan Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) sekaligus mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas dengan memperhatikan marka, rambu, parkir, dan menghormati pengguna jalan," katanya.
"Bila dilihat dari segi kuantitas, kendaraan yang bertoperasi di jalan sangat tidak seimbang dengan infrastruktur jalan yang ada. Dengan melakukan "Operasi Simpatik Semeru 2016" ini diharapakan dapat menekan angka kecelakaan," ujarnya.
Terkait kota mana saja yang paling banyak terjadi lakalantas, Kombes Pol Ibnu Isticha mengatakan, wilayah Surabaya dan Malang penduduk dan volume kendaraannya lebih tinggi. Penyediaan infrastruktur jalannya sangat jauh dari kata seimbang. Sehingga kencenderungan terjadinya kecelakaan juga sangat tinggi.
"Di Surabaya ini masih butuh tambahan jalan seluas 1.200 kilometer agar dapat menyeimbangkan dengan volume kendaraan dan jumlah penduduk yang ada. Kalau di wilayah Malang selalu ada kurang lebih 25.000 mahasiswa setiap tahunnya. Dapat dibayangkan ketimpangan seperti ini," katanya.
Sementara itu dalam kesempatan usai Apel Gelar Pasukan "Operasi Simpatik Semeru 2016" Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji mengungkapkan, kecelakaan juga dapat disebabkan akibat kurang sadarnya pengendara berlalulintas. Seperti memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan melanggar marka jalan.
"Kita tetap mengedepankan langkah preventif agar tidak ada lagi korban tewas dijalan. Setidaknya kita berharap operasi ini mampu memperkecil angka korban jiwa di jalan raya. Kalau sehari lima orang yang tewas, jika sebulan 150 jiwa, nah kalau setahun?" katanya.
Dalam operasi kali ini, Kata Kapolda, sedikitnya dikerahkan 2.805 personel se-Jatim, dan 240 personel dari jumlah itu dikerahkan Polda Jatim. "Operasi Simpatik Semeru 2016" itu sendiri akan digelar mulai tanggal 1-21 Maret 2016.
"Nantinya akan kita optimalkan penerapan Kawasan Tertib Lalulintas (KTL) sekaligus mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas dengan memperhatikan marka, rambu, parkir, dan menghormati pengguna jalan," katanya.
Reporter : Sutrisno
Editor : Agus Purwanto
0 komentar:
Posting Komentar