Trenggalek – Masih banyak potensi Wisata di Kabupaten Trenggalek yang belum tergali, salah satunya Embung Mbeji Maron di Desa Karanganyar Kecamatan Gandusari.
"Selain menjadi irigasi dan penyuplai air untuk kebutuhan tiga Desa, embung tersebut juga bisa menjadi objek wisata alam yang menarik minat pengunjung," kata Sutarni ketua LMDH Mbeji Jaya Desa Karanganyar Kecamatan Gandusari Trenggalek Jawa Timur.
Sayangnya, embung yang dibangun oleh BBWS Brantas tahun 2012 itu kondisinya kini amat memprihatinkan, bahkan hanya berfungsi 30 persen saja akibat endapan sedimen lumpur. Akibatnya fungsi penampungan air menjadi tidak maksimal.
M. H. Hudin Al Sonny YPE, Ketua Komisi Konservasi Sumber Daya Air, Sabtu (19/3) yang meninjau langsung Embung Mbeji Maron kepada Wartasurya.com mengatakan, Embung tersebut harus segera diselamatkan dan secepatnya mendapatkan OP (Operasional Pemeliharaan).
"Ini harus segera dilakukan pengerukan dengan menggunakan alat berat supaya embung bisa menampung air secara maksimal, dan bila musim kemarau tetap bisa digunakan menjadi irigasi persawahan," tegasnya
Untuk itu, Sonny akan segera mendesak Balai Besar Sungai Brantas untuk segera melakukan OP. Pihak desa juga diminta untuk segera mengajukan permohonan OP kepada Balai Besar Sungai Brantas yang tembusannya ke Bupati Trenggalek.
"Selain itu dia juga menyarankan kepada Pemerintahan Desa beserta LMDH untuk segera membuat PERDES tentang kesepakatan antara Pesanggem dan LMDH sebagai langkah untuk menyelamatkan hutan di sekitar sumber air atau embung dan yang kedepanya akan bisa menjadi obyek wisata alam di Desa Karanganya Gandusari." imbuhnya.
Foto : Sonny saat melakukan Peninjauan di embung Beji Maron
Reporter : Rudianto
Editor : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar