TASIKMALAYA-Kisah pilu kembali mendera atlet Indonesia. Kali ini, seorang atlet pencak silat Esti Setiawati (17) terbaring tak berdaya akibat kecelakaan yang menimpanya pada 02/06/2013 lalu di Jl. Letnan Harun - Tasikmalaya. Siswi kelas III SMA 9 Leuwidahu Kota Tasikmalaya itu mengalami patah tulang tangan dan kaki permanen.
Menurut salah sumber kami bahwa siswi asal Karangresik-Tasikmalaya ini telah mengharumkan kota Tasikmalaya khususnya dengan menyandang beberapa predikat kejuaraan pencak silat termasuk mendapat piagam penghargaan dari Walikota dan Bupati Tasikmalaya.
Namun baik pemerintah, KONI Tasikmalaya, dan Jasa Raharja seakan menutup mata. Alih-alih memberi bantuan keringanan biaya, untuk sekedar menengok saja tidak pernah.
Adalah Adi Supriadi, ayahanda korban bekerja sehari - hari sebagai Operator Pom Bensin. Ia berharap agar pemerintah memberikan bantuan untuk biaya pengobatan anaknya.
Menurut pengakuan kakak kandung korban, Yedi Supriyadi bahwa pihak keluarga telah meminta pihak Jasa Raharja agar memproses segala sesuatunya. Namun pihak keluarga malah mendapat jawaban menyakitkan.
"Sudah basi, karena sudah lama 5 bulan lalu,"kata Yedi menyampaikan info dari Jasa Raharja.
Kini, ia masih dalam perawatan di RS Ortopedi Solo setelah sebelumnya dirawat di RS Permata Bunda Ciamis, RSUD Tasikmalaya dan RS Hasan Sadikin Bandung.
Menurut salah sumber kami bahwa siswi asal Karangresik-Tasikmalaya ini telah mengharumkan kota Tasikmalaya khususnya dengan menyandang beberapa predikat kejuaraan pencak silat termasuk mendapat piagam penghargaan dari Walikota dan Bupati Tasikmalaya.
Namun baik pemerintah, KONI Tasikmalaya, dan Jasa Raharja seakan menutup mata. Alih-alih memberi bantuan keringanan biaya, untuk sekedar menengok saja tidak pernah.
Adalah Adi Supriadi, ayahanda korban bekerja sehari - hari sebagai Operator Pom Bensin. Ia berharap agar pemerintah memberikan bantuan untuk biaya pengobatan anaknya.
Menurut pengakuan kakak kandung korban, Yedi Supriyadi bahwa pihak keluarga telah meminta pihak Jasa Raharja agar memproses segala sesuatunya. Namun pihak keluarga malah mendapat jawaban menyakitkan.
"Sudah basi, karena sudah lama 5 bulan lalu,"kata Yedi menyampaikan info dari Jasa Raharja.
Kini, ia masih dalam perawatan di RS Ortopedi Solo setelah sebelumnya dirawat di RS Permata Bunda Ciamis, RSUD Tasikmalaya dan RS Hasan Sadikin Bandung.
Foto : Esti Setiawati
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar