728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Minggu, 05 Januari 2014

Di Jatim, Koruptor Kakap Aman

SURABAYA-Kepolisian Daerah Jawa Timur atau Polda Jatim begitu gesitnya menetapkan aktivis kebudayaan, Deddy Endarto, sebagai tersangka. Padahal, Deddy hanya berkomentar di facebook soal adanya pengusaha hitam terkait pembangunan pabrik baja di Mojokerto, Jawa Timur.

Deddy dilaporkan pihak  PT  Manunggal Sentral Baja (MSB) selaku investor pembangunan pabrik baja di Trowulan, Mojokerto. Laporan bernomor LPB/781/IX/2013/Bareskrim tertanggal 19 September 2013 itu tentang penghinaan atau pencemaran nama baik lewat media online. PT MSB memang melaporkan Deddy ke Bareskrim Mabes Polri. Namun, penanganan kasusnya kemudian dilimpahkan ke Polda Jatim.

Pada 28 November, Deddy pun diperiksa sebagai saksi oleh Polda Jatim. Pada 33 Desember, Deddy pun dipanggil Polda Jatim lagi, tapi ia tidak hadir karena sedang mengikuti seminar di Jakarta. Ia pun lalu dipanggil lagi pada Jumat lalu (3/1), tapi kali ini statusnya sudah berubah menjadi tersangka.

Ini berbeda dengan penanganan kasus dugaan korupsi gila-gilaan, yang infonya bahkan dilansir oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.  Pada 12 Desember lalu, Samad mengatakan dengan penuh semangat membara bahwa ada koruptor besar di Jawa Timur. Namun, seperti diungkapkan Samad, KPK sulit menembus dan menemukan bukti karena modus kejahatan itu sangat canggih dan tak berbekas, sehingga KPK sampai sekarang tidak mampu mengusut kejahatan koruptor besar di Jawa Timur itu.

Menanggapi pernyataan Ketua KPK itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo langsung memanggil Kepala Inspektorat Daerah Jawa Timur keesokan harinya, Jumat (13/12). Namun, sampai hari ini belum diketahui apa hasil pertemuan antara Gubernur Soekarwo dengan Kepala Inspektorat Jawa Timur tersebut.

Seakan-akan memberi petunjuk, Ketua KPK Abraham Samad kembali membuat pernyataan bahwa koruptor kelas paus di Jawa Timur yang dia maksudkan dalam pernyataan pada Kamis itu bukan pejabat negara atau pegawai negeri sipil (PNS) pada Pemerintah Daerah Jawa Timur.

Penjelasan Samad itu semakin membingungkan masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Timur. Beberapa nama oknum terduga koruptor kelas paus di Jawa Timur mulai bermunculan, antara lain pengusaha besar dan tokoh Jawa Timur berinisial LNM.
Seorang tokoh ulama Jawa Timur yang dihubungi metrosurya.com menduga koruptor yang dimaksud Samad adalah LNM, pengusaha besar Jawa Timur yang dijuluki Penguasa Proyek Jatim. Tokoh ini adalah mantan tim sukses Soekarwo pada pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2013. 

Pada pemilihan Gubernur Jawa Timur sebelumnya, yakni tahun 2008, tokoh ini adalah tim sukses calon gubernur Khofifah Indar Parawansa, namun saat putaran terakhir membelot ke kubu Soekarwo.

Ulama besar yang tidak mau dicantumkan namanya tersebut menjelaskan, LNM dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo memiliki kesepakatan khusus, terutama mengenai penguasaan dan pengaturan proyek-proyek APBD dan Non-APBD di Jawa Timur.

Menjawab pertanyaan metrosurya.com mengenai apa maksud tersembunyi dari pernyataan Ketua KPK yang disampaikan secara terbuka itu, ulama tersebut menyebutkan adanya kemungkinan pernyataan Abraham Samad itu ada kaitannya dengan perintah atau arahan pihak istana pasca-Samad membuat acara peringatan Hari Antikorupsi Se-dunia pada 9 Desember lalu di Istana Negara, Jakarta, yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Pasti ada hubunganya dengan acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang diselenggarakan di Istana Negara. Mungkin Ketua KPK mendapat informasi dan arahan dari Presiden SBY langsung. Sangat mungkin salah satunya adalah mengenai sepak terjang LNM di Jawa Timur," ujarnya.

Terkait isu tak sedap itu, wartawan senior di Jawa Timur yang merupakan pengelola tabloid Sapu Jagat sempat mengatakan,  tidak mungkin LNM yang dimaksud oleh Ketua KPK Abraham Samad. “Saya tahu persis LNM. Beliau adalah orang baik dan terhormat di Jawa Timur," ujar Jalil, yang kerap disapa Abah oleh kawan-kawannya dan wartawan yunior.

Bahkan, Abah Jalil juga memastikan LNM tidak akan pernah berbuat melanggar hukum. Jalil menjamin kebenaran pernyataannya tersebut. "Setahu saya, LNM tidak pernah berurusan atau punya bisnis dan proyek yang terkait APBD dan APBN. LMN adalah pengusaha besar yang banyak mengerjakan proyek swasta. Salah satu unit usaha LNM adalah produsen dan penyalur aspal, yang para kontraktor pemda memang banyak membeli atau mengambil aspal dari beliau," tutur Abah Jalil.

Pertanyaannya, apakah Abah Jalil selalu bersama LNM, 24 jam sehari, 7 hari sepekan, selama bertahun-tahun atau setidaknya berbulan-bulan belakangan ini Tentu saja, untuk memastikan kebenarannya, Abraham Samad sebagai Ketua KPK jangan hanya bicara. Begitu pula dengan Polda Jawa Timur, yang lebih mementingkan urusan pencemaran nama baik daripada memprioritaskan kepentingan bangsa ini. 

Apalagi, setiap tahun, dengan menyadari risiko akan hilangnya kebebasan warga sipil, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa senantiasa menyerukan kepada pemerintah dari negara-negara anggotanya untuk menghapus aturan pidana pencemaran nama baik.  Bukankah Indonesia masih menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa? 

Foto : Mapolda Jawa Timur
Reporter : Theo Sugara
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Di Jatim, Koruptor Kakap Aman Rating: 5 Reviewed By: Unknown