Waspada, Indonesia Jadi Target Bisnis Besar Narkoba

Kapolri Jenderal Pol Sutarman

JAKARTA-Kapolri Jenderal Pol Sutarman menyebutkan bahwa Indonesia sudah tak lagi jadi negara transit para pengedar narkoba melainkan sudah menjadi negara tujuan peredaran narkoba. Dengan kata lain, Indonesia sudah jadi target modus operandi sindikat internasional.

"Indonesia yang dulunya hanya sebagai negara transit, sekarang jadi negara tujuan. Ini dinilai sindikat internasional sebagai pasar narkoba yang mengutungkan," ucap Sutarman, di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Minggu, (26/1).

Hal tersebut karena Indonesia memiliki pintu stategis sebagai pintu masuk jaringan narkoba internasional tersebut. Ditambah lagi dengan keramahan warga pribumi yang selalu welcome dengan apa pun yang masuk baik legal maupun ilegal.

Ada pun indikasi sindikat narkoba jaringan internasional tersebut terpecah dalam beberapa jaringan yakni jaringan China-Malaysia-Indonesia, Iran-Indonesia, Nigeria-Indonesia, Belanda-Indonesia, serta Philipina-Hongkong-Indonesia.

"Banyak pelabuhan tikus yang bisa digunakan di Indonesia ini. Ini jadi tantangan aparat hukum untuk melakukan penindakan," ujarnya.

Sutarman juga mengatakan bahwa adanya pengungkapan sindikat narkoba yang dilakukan oleh polisi maupun BNN merupakan suatu indikasi Indonesia sebagai produsen narkoba.

"Meningkatnya jumlah pengguna narkoba di Indonesia berimplikasi pada meningkatnya pasokan narkotika ke dalam negeri,"terangnya.

Efek dari sindikat peredaran narkoba tersebut, lanjut Sutarman, mengarah pada tindak pencucian uang hasil kejahatan narkoba baik penyelundupan, kepemilikan senjata api dan kejahatan lain. Bahkan tak jarang uang hasil penjualan narkoba dijadikan dana terorisme.

"Ini jadi semakin rumit. Kita tidak boleh pesimis untuk menanggulanginya karena kejahatan narkoba secara tak langsung merugikan ekonomi kita, biaya kesehatan juga," katanya. Ant/ast

Foto : Kapolri

Berita Galeri Foto Nusantara 07.57