728x90 AdSpace

 photo 720x90_zps7gcl6vrq.gif
Latest News
Senin, 20 Januari 2014

Dikepung Banjir Industri di Sepanjang Pantura Lumpuh

SUBANG-Banjir mulai mengepung sejumlah daerah di Jawa Barat. Selain memutus jalur Pantura, luapan sungai dan banjir rob juga melumpuhkan aktivitas kawasan industri.

Berdasarkan data yang di peroleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Senin (20/1/2014), daerah yang terkena banjir yakni Kabupaten Bandung, Karawang, Subang, Indramayu, Bekasi, dan Kota Depok. Ketinggian rata -rata mencapai 1-2 meter.

"Selain curah hujan tinggi, luapan air di pantura juga akibat dari banjir rob," jelas kepala BPBD Jabar, Haryadi Wargahadibrata. Pihak BPBD di bantu dengan relawan, TNI dan Polri mendirikan posko dan tenda-tenda pengungsian.

Banjir yang terjadi di wilayah Karawang dan Bekasi terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai yang berada di Kabupaten Subang dan Indramayu, banjir menerjang setelah jebolnya tanggul akibat luapan sungai.

Banjir yang terjadi di wilayah pantura Subang pun meluas termasuk ketinggian air yang masih belum surut. Bahkan jalan utama yang menghubungkan Jakarta-Cirebon terpaksa ditutup dan lalu lintas dialihkan ke jalur tengah.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Subang, areal terluas yang terendam banjir berada di kecamatan Pamanukan seluas 2.635 hektare, kecamatan Tambakdahan 2.619 hektarte, Pusakajaya 1.971 hektare, Ciasem 733 hektare, dan Pusakanagara 153 hektare. Belum lagi di Kecamatan Legon Kulon dan Blanakan yang terisolasi. Padi di sana rata-rata masih berumur 17-50 hari.

Akibat banjir di wilayah pantura yang belum juga surut hingga sejumlah titik jalan ikut terendam, lalu lintas terhenti. Kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon terpaksa ditutup mulai dari kecamatan Ciasem dan dialihkan melewati Purwadadi hingga jalur tengah Kalijati dan lurus melalui Cikamurang, Indramayu.

"Khusus kendaraan kecil diimbau untuk balik arah, karena di jalur tersebut ada 261 jalur untuk putar arah," kata Kasat Lantas Polres Subang, AKP Ricko AA Taruna.
Di Bekasi, korban banjir banyak yang memilih tetap bertahan di rumahnya. Banjir di Kecamatan Jatiasih dipicu meluapnya Kali Cikeas dan Kali Cileungsi setelah hujan mendera Kota Bekasi dan sekitarnya sepekan terakhir.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang, Endang Sutarsa didampingi Kabid Sumber Daya, Hendrawan saat melakukan peninjauan mengatakan, dari data yang masuk, areal sawah yang tergenang mencapai 8.112 hektare. "Ini baru lima dari 11 kecamatan yang terkena musibah banjir. Kita berharap banjir tidak terlalu lama karena akan membawa efek buruk pada tanaman dan jelas kerugian petani bertambah," jelas Endang.

Kepala Bagian Sosial Pemkab Subang, H Ujang Sutrisna didampingi Sekretaris PMI Subang membenarkan, banjir yang terjadi sekarang cukup besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Seingat saya yang terbesar pada tahun 2006, tetapi sekarang malah sampai ke daerah Tambakdahan. Selain itu di kota kecamatan genangan air masih setinggi 1 meter lebih," katanya sambil menyebutkan, banjir dipicu curah hujan yang tinggi, ditambah jebolnya beberapa tanggul dan terjadinya banjir rob.

Pemkab Subang, lanjut H Ujang, terus berusaha meminta bantuan baik pada Lanud Suryadarma maupun PMI Jabar untuk mengirim perahu bermesin, disamping mengkoordinasikan bantuan lainnya.

"Bantuan perahu untuk mengevakuasi warga yang masih tertahan di beberapa desa, apalagi aliran listrik sudah dipadamkan total sejak Jumat (20/1/14) malam, yaitu di Kecamatan Blanakan, Legon Kulon, dan Kecamatan Pamanukan," tuturnya.

Sementara itu, ribuan industri di Jawa Barat, terutama di kawasan pantura tidak beroperasi dan terkena denda. Demikian dikatakan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jabar, Yedi Karyawadi.

Kawasan Industri dengan dampak banjir terparah tercatat berada di Bekasi, Karawang, Subang, dan Purwakarta. Tentunya kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan membuat para pengusaha mengalami kerugian.

"Sekarang ini banyak industri yang tidak beroperasi karena karyawan pun banyak yang tidak masuk kerja," ucap Yedi.

Sementara Ketua Umum Kadin Jabar, Agung Suryamal Sutisno mengatakan, kondisi saat ini sangat memprihatinkan dan melumpuhkan beberapa industri di wilayah Jawa Barat. Tentunya hal tersebut perlu menjadi perhatian pemerintah dan semua pihak.

"Ini sangat parah dampaknya bagi dunia usaha, Jakarta dan Jawa Barat lumpuh. Tentunya harus menjadi perhatian pemerintah," katanya.


Foto : Banjir di Jalur Pantura Jawa Barat
Rep : Wendy P
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Dikepung Banjir Industri di Sepanjang Pantura Lumpuh Rating: 5 Reviewed By: Unknown