Trenggalek – Upaya pemberantasan peredaran minuman keras yang dilakukan oleh aparat penegak hukum di wilayah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur menuai hasil. Hal ini demi mewujudkan Bumi Menaksopal ini terbebas dari minuman keras dan untuk menangulangi kenakalan remaja yang kian marak.
Bertempat di depan Pendhapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek, sejumlah 2370 liter minuman keras dari berbagai merek di musnahkan dengan cara dilindas menggunakan alat berat.
Minuman keras dari berbagai jenis yang di dominasi minuman tradisional Arak Jowo ini merupakan hasil operasi yang dilakasanakan Polres Trenggalek sejak Januari hingga April 2016.
Bupati Trenggalek Dr. Emil Elestianto didampingi Forkopimda memimpin acara pemusnahan ribuan miras tersebut usai upacara Hardiknas dialun alun Trenggalek.
"Dari sisi hukum maka ada aturan mengenai peredaran miras yang perlu kita tegakan. Kami bersyukur dari kepolisian dengan dukungan Forkopimda terutama kepolisian sudah melakukan langkah pro aktif bukan hanya sekedar menegakan bahkan sudah mempertunjukan kepada seluruh masyarakat bahwa peredaran minuman keras ilegal itu tidak diperkenankan." Ungkapnya.
Sementara itu Kapolres Trenggalek Akbp. I Made Agus Prasetiya mengungkapkan bahwa tercatat oleh Diknas maupun kepolisian hampir 2360 kenakalan remaja di Trenggalek ini akibat minuman keras.
"Kita komitmen Trenggalek ini bebas dari minuman keras karena miras ini berkontribusi besar terhadap kenakalan remaja." Ujarnya.
Masih lanjut Made, untuk hal ini sudah dilakukan tindakan preventif maupun refrensif dan penegagakan hukum yakni " Tipiring" dipengadilan Negeri Trenggalek.
Disinggung soal tindakan hukum selain tipiring untuk pengedar minuman keras pihaknya masih akan melakukan berbagai kajian.
"Kami akan mengkaji terkait efek jera terutama terhadap para pengedar minuman keras dari luar daerah ini, kita akan kaji untuk menerapkan UU yang lebih memberatkan sehingga benar benar memberikan efek jera." Pungkas Made.
Foto : Ribuan liter miras dilindas dengan alat berat dihalaman Pendopo Trenggalek
Reporter : Fals Yudistira
Reporter : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar