Surabaya - Demoralisasi kini benar-benar mengancam generasi muda Indonesia. Betapa tidak, setelah kasus pemerkosaan disertai pembunuhan terhadap Yuyun, kini di Surabaya terungkap kembali peristiwa pencabulan seorang pelajar Putri kelas 7 oleh 8 orang anak laki-laki. Celakanya semua pelakunya juga seorang pelajar yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
Kasus ini memantik reaksi keras berbagai kalangan, bahkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini secara khusus mendatangi pelaku yang masih di bawah umur tersebut di Mapolresta Surabaya.
Di hadapan Risma ke-8 bocah itu mengaku telah menyetubuhi bocah pelajar putri berinisial Zr (12), secara bergiliran. Para pelaku mengetahui aksi bejat itu dilakukannya setelah menonton film porno di Warnet.
"Mereka (Pelaku dan korban) ternyata tinggal dalam satu kawasan yaitu warga di Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Polisi Ruth Yeni.
Ada sejumlah tempat yang biasa mereka gunakan untuk bermesum ria secara beramai ramai diantaranya bangunan kosong, balai RW, dan tempat yang jarang dilalui warga. Sebelum melakukan pesta seks terlebih dulu korbannya dipaksa mengkonsumsi pil koplo.
Wali Kota dan Polrestabes Surabaya telah mengumpulkan semua orangtua pelaku di Mapolrestabes Surabaya untuk melakukan pertemuan. Sementara itu korban kini berada di rumah aman Pemkot Surabaya untuk memulihkan kondisi mentalnya.
Reporter : M Nazar
0 komentar:
Posting Komentar