Jakarta – Perseteruan antar petinggi Komisi Pemperantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) rupanya diwarnai aksi terror yang memanfaatkan konflik tersebut. Teror itu dialami pegawai termasuk juga keluarga KPK yang mendapat ancaman pembunuhan. Menanggapi hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta agar Polri dan BAKIN menyeledikinya.
Kepada wartawan, Ketua DPR RI Setya Novanto, sudah melakukan pengecekan langsung dengan menanyakan langsung ke Polri terkait hal tersebut. Termasuk juga ke salah satu anggota Tim Sembilan Jimly Asshidiqi.
"Kalau apa yang saya dengar dari Jimly Assidiqi, terror itu memang ada. Oleh karenanya saya menganggap bahwa ini adalah hal serius yang patut diwaspadai. Kita berharap instansi terkait bisa mencari bukti terkait kebenaran adanya terror tersebut. Ini dilakukan agar situasinya tidak makin memanas," katanya.
Senada dengan Setya Novanto, Ketua DPP Partai Golkar, Tantowi Yahya juga berharap ada penyelesaian cepat dalam penanganan kasus yang menjadi sumber munculnya aksi-aksi baru selain terror. "Selesaikan segera agar masalahnya tidak semakin melebar," singkatnya.
Seperti diketahui, penyidik KPK mendapat teror ancaman pembunuhan yang diduga terkait penyidikan korupsi terhadap Komjen Pol Budi Gunawan. Melalui pesan singkat si peneror mengatakan akan membuntuti penyidik KPK saat pulang dari kantornya. Tak hanya melalui pesan singkat, peneror juga menelpon berkali-kali dengan tujuan yang sama, yaitu akan membunuh juga keluarga pegawai KPK. Wendy P
0 komentar:
Posting Komentar