Trenggalek - Adanya kontroversi terkait larangan balon udara yang sudah menjadi tradisi tiap tahun oleh masyarakat Trenggalek Jawa Timur, selama perayaan hari raya Idul Fitri menjadi polemik yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
Bahkan berbagai kritikan datang terkait kontroverai larangan tersebut baik didunia maya maupun dunia nyata. Hal tersebut turut mengundang Bupati Trenggalek untuk angkat bicara.
"Bukan kita mencoba menghilangkan kearifan lokal yang memang sudah ada sebelumnya, hanya saja ini kesalahpahaman masyarakat. Kami tidak serta merta melarang untuk menerbangkan balon udara, tetapi hal tersebut merupakan himbauan agar masyarakat lebih berhati-hati akan dampak yang ditimbulkan," ucap Bupati Emil saat dikonfirmasi Wartasurya.com Jumat (15/07).
Diakui suami Arumi Baschin ini, larangan penerbangan balon udara saat lebaran sesungguhnya tidak pernah ada. Pihaknya mengaku tidak akan pernah mencoba menghapus atau menghilangkan salah satu bentuk kearifan lokal atau kebiasaan yang sudah tertanam sejak dulu di kabupaten Trenggalek.
Dengan kunci, hal tersebut tidak merugikan masyarakat lain dan tetap pada porsinya. Sehingga masyarakat lain yang ikut merayakan perayaan lebaran tidak merasa terganggu atau terdampak akan adanya balon-balon udara tersebut.
Dikonfirmasi terpisah Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Prasetya menegaskan bahwa himbauan untuk tidak menerbangkan balon udara yang berpotensi bahaya dan bisa mengganggu kondisi kamtibmas yang sudah ada.
"Tentunya hal tersebut sangat ditekankan, agar kondisi kamtibmas tetap terjaga sehingga perayaan hari raya Idul Fitri bisa berjalan aman, lancar dan nyaman. Kami juga meyakini, bahwa masyarakat juga bisa memperhitungkan dampak positif atau negatif apa yang nantinya akan terjadi," tegas Made.
Masih terang Made, tujuan himbauan ini tak lain agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati serta tetap memperhatiakn aspek keselamatan saat menerbangkan balon udara.
Berkaca pada kejadian tahun lalu bahwa sebuah balon udara telah membakar 1 bangunan gudang plastik di Kecamatan Karangan.
"Kami tidak mau hal serupa kembali terjadi sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Dan bagi masyarakat yang tetap nekat menerbangkan balon udara, kami telah sepakat mengambil langkah prevensi tradisi tersebut," imbuhnya.
Dengan demikian diharapkan kemanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga. (C1)
Foto : penerbangan balon udara raksasa oleh masyarakat
Redaktur : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar