Trenggalek - Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang dihadapi siswa pada tahapan baru di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA sejak Senin (18/07) kemarin sudah mulai dilakukan. Dalam pelaksanaan MOS tahun ini mulai diterapkan orientasi yang berbasis pembelajaran oleh guru-guru pembimbing.
Seperti yang diketahui, MOS memang identik dengan aksi pembalasan kakak senior yang ditunjuk sebagai penitia penyelenggara. Menyikapi hal tersebut, Kepolisian Resort Trenggalek mengambil langkah strategis agar pelanggaran maupun penyelewengan kegiatan MOS tidak terjadi dan dialami siswa-siswa baru atau siswa junior.
Dihari kedua pelaksaan MOS tahun ini, Satlantas polres Trenggalek Jawa Timur berkesempatan memberikan pengetahuan kepada siswa baru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek, Selasa (19/07). "Disini kami memberikan wawasan tentang keselamatan berlalulintas serta safety riding dalam berlalulintas," ucap Bripda Bara.
Diakui Bara, penyampaian materi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak yang belum mengetahui bagaimana cara berlalulintas yang baik dan benar.
Karena tingkat emosional anak-anak dibawah umur masih cukup labil, sehingga masih belum bisa mengendalikan emosional utamanya dalam berlalulintas. Mengingat banyaknya angka laka lantas yang terjadi yang didominasi anak-anak yang belum memiliki SIM.
"Setidaknya wawasan yang kami berikan dapat bermanfaat dan bisa dicanangkan para siswa disekolah ini agar kondisi lalulintas dan angka kecelakaan bisa ditekan,", tegas Bara.
Kapolres Trenggalek AKBP I Made Agus Prasetya melalui Kasubag Humas Polres Trenggalek Iptu Adit Suparno menjelaskan adanya pemantauan pelaksanaan MOS apakah terindikasi adanya pelanggaran MOS yang tidak sesuai dengan instruksi Kemendikbud.
"Sampai hari kedua pelaksanaan MOS tidak ditemukan pelanggaran, dan sejauh ini MOS dilaksanakan dengan tertib," pungkas Adit.
Foto : penyampaian materi MOS oleh Satlantas Polres Trenggalek
Reporter : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar