Trenggalek - Padatnya penduduk diwilayah pulau Jawa, utamanya dibagian barat dan tengah pulau Jawa yang selama ini memilih menggunakan pesawat namun pada akhirnya mereka harus melalui jalur udara utara Jawa. Dirasa kurang efektif lantaran terlalu jauh serta memakan waktu lebih lama.
Hal tersebut berdampak pula pada perkembangan perekonomian masyarakat dikawasan selatan pulau Jawa.
Beberapa barang dan produk yang dihasilkan dari potensi masyarakat wilayah selatan Jawa, tak jarang terkendala sarana transportasi yang cukup memakan waktu.
"Hal tersebut disebabkan karena terlalu panjangnya akses transportasi darat menuju bandar udara (bandara). Pasalnya untuk sampai di bandara komersil pun harus memakan waktu sekitar 4 - 5 jam. Dan itu dinilai sangat menghambat perkembangan perekonomian dikawasan selatan pulau Jawa," ucap wabup Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Sabtu (16/07).
Melihat akan kebutuhan masyarakat terhadap akses transportasi udara yang lebih cepat, pembangunan bandara dikawasan selatan pulau Jawa dinilai akan mampu meningkatkan daya saing dari segi perekonomian di wilayah ini.
Diakui suami Novita Hardiny ini bahwa dibangunnya bandara dikawasan selatan Jawa ini memiliki beberapa keuntungan. Diantaranya mengurangi kepadatan arus lalulintas kawasan udara utara pulau Jawa.
"Waktu tempuh untuk beberapa rute penerbangan juga akan berkurang sekitar 10 menit. Selain itu, penggunaan aftur untuk bahan bakar juga akan berkurang hingga 15 % dan harga tiket juga bisa turun 10 %," tegasnya. (C2)
Redaktur : Fals Yudistira
0 komentar:
Posting Komentar