Metrosurya.com – Peringatan bagi para pecinta kopi di Indonesia untuk lebih berhati-hati mengkonsumsi Kopi. Karena belakangan ada salah satu produk kopi kemasan baru yang diduga mengandung lemak babi.
Adalah Luwak White Koffie yang diduga menurut penelitian mengandung zat lemak babi. Produk milik PT Javaprima Abadi-Semarang itu belakangan memang digandrungi oleh para pecinta kopi. Karena selain rasanya yang khas, kopi putih itu dikenal tidak menyebabkan perut kembung, seperti disampaikan melalui iklan diberbagai media cetak dan elektronik.
Seperti diketahui, terdapat kode E471 dalam kemasannya. Artinya, kodifikasi makanan atau minuman yang diwali dengan hutuf “E” adalah produk yang mengandung lemak babi.
“Kode E471 menurut BPOM adalah kandungan lemak babi. Celakanya mengapa bisa beredar dipasaran dengan leluasa. Anehnya lagi terdapat label halal Majelis Ulama Indonesia. Kalau bisa jangan label halal aja di fatwakan, yang label haram juga perlu difatwakan,” kata Direktur Lembaga Pengkajian Kota Pahlawan (LPKP) Surabaya, Zaenal Karim, Selasa (19/03/2013).
Sekedar info, kode-kode yang positif mengandung lemak babi diantaranya, E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252,E270, E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482,E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635 dan E904.
Lebih lanjut Zaenal mengatakan, masyarakat harus cermat dan mewaspadai setiap akan membeli sebuah produk dengan kode E diikuti tiga digit dikemasannya, apakah itu haram atau halal.
“Bila emulsifier dengan kode E471 serta tidak tercantum lecithin de sojaatau soy lecithin, berarti produk itu mengandung lemak babi termasuk juga kode E472. Kedua kode itu adalah ekstrak tulang babi yang senyawa dengan asam lemak atau istilah lainnya fatty acid. Biasanya kedua additive kerap ditemukan pada produk cokelat, roti, ice cream dan biskuit.
Foto : LPKP Surabaya
Reporter : M Nazar/Surabaya/licom
0 komentar:
Posting Komentar