Wawali Surabaya Meradang

Surabaya, Kasus korupsi dana jasa pungut (japung) sebesar Rp 720 juta yang diduga melibatkan tiga pejabat penting di jajaran Pemkot Surabaya diantaranya Sekkota Sukamto Hadi, Mantan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolahan Keuangan, Purwito dan Assiten II Sekkota Muhlas Udin, terus memanas. 

Terlebih setelah ketiganya dijebloskan ke Lapas Porong menyusul Musyafak Rouf yang diduga juga terlibat dalam kasus ini.

Wakil Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono (BDH) sendiri sempat merasa geram, dengan adanya kasus tersebut. Menurutnya kasus itu adalah settingan salah satu media massa yang secara arogan pemberitaannya menyudutkan Sokamto CS. 

Tak tanggung-tanggung, Bambang menyebutkan nama media yang dianggapnya arogan tersebut.

"Aneh juga, kenapa media Jawa Pos selalu memojokkan Pak Kamto CS untuk segera dipenjara, ada apa ini sebenarnya? Lebih aneh lagi kalau membaca kolom di tajuk rencana media itu, jelas sangat memojokkan sekali," ungkapnya.

Bambang juga menambahkan adanya kemungkinan agenda terselubung untuk menjatuhkan dirinya. "Tapi saya tidak akan takut dan akan saya hadapi, karena saya menyadari konsekwensi saya sebagai politisi. Kalau mau menjatuhkan saya ya silahkan saja," tegasnya.


Keterangan Foto : Wakil Walikota Pemkot Surabaya : Bambang DH

Reporter : Deni, Surabaya

Berita Hukum Metro Surabaya Pemkot Surabaya 03.13