Surabaya. Kabar tak sedap terlontar dari penuturan Jaksa Muda Agung Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung (Kejagung) Marwan Effendy di Kejaksaan Tinggi (kejati) Jatim, Jumat (15/3/2013). Kabar itu menyebutkan, jumlah jaksa nakal ditahun 2012 meningkat tajam hingga 100 persen.
Mantan Kajati Jatim itu secara rinci menyebutkan, tahun 2011 lalu jaksa nakal cenderung menurun. Perbandingan itu mengacu data yang ada ditahun 2008 hingga 2010 sebanyak 288 orang. Ditahun berikutnya sempat menurun sebanyak 248n orang. "Lha ini kok sekarang meningkat tajam menjadi 488 orang, ini sungguh memalukan sekali dan bisa merusak citra kejaksaan di mata masyarakat," ungkapnya dengan nada gerah.
Marwan mengaku kecewa, dan sempat dibuat bingung dengan peningkatan jumlah kenakalan jaksa sesignifikan itu. padahal pihaknya sudah melakukan berbagai upaya guna menekan peningkatannya.
"Dulu itu pihak yang berperkara melapor agar segera diselesaikan perkaranya, lha ini sekarang laporan itu lebih kepada permintaan perlindungan atas perkara yang ditangani kejaksaan. Memang kemungkinan pihak yang melaporkan itu ada yang niatnya menghalang-halangi penegakkan hukum, Tapi tak sedikit juga laporan itu cenderung meminta perlindungan agar perkaranya tidak dipermainkan jaksa," ujarnya.
Korps Adhyaksa sendiri mengaku sudah bertindak tegas terhadap jaksa nakal, Contoh diantaranya adalah Arief Basuki. Kasubsi Pidsus Kejari Bangil itu dipecat 2011 lalu karena terbukti mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Adapun mantan Kasipidum Kejari Lamongan Hary Soetopo, jaksa yang disebut-sebut menghamili tahanan wanita 2011 lalu, hanya dicopot dari jabatannya dan turun pangkat menjadi jaksa fungsional saja.
Reporter : Theo Sugara, Mustaqim/Surabaya
marwanefMantan Kajati Jatim itu secara rinci menyebutkan, tahun 2011 lalu jaksa nakal cenderung menurun. Perbandingan itu mengacu data yang ada ditahun 2008 hingga 2010 sebanyak 288 orang. Ditahun berikutnya sempat menurun sebanyak 248n orang. "Lha ini kok sekarang meningkat tajam menjadi 488 orang, ini sungguh memalukan sekali dan bisa merusak citra kejaksaan di mata masyarakat," ungkapnya dengan nada gerah.
Marwan mengaku kecewa, dan sempat dibuat bingung dengan peningkatan jumlah kenakalan jaksa sesignifikan itu. padahal pihaknya sudah melakukan berbagai upaya guna menekan peningkatannya.
"Dulu itu pihak yang berperkara melapor agar segera diselesaikan perkaranya, lha ini sekarang laporan itu lebih kepada permintaan perlindungan atas perkara yang ditangani kejaksaan. Memang kemungkinan pihak yang melaporkan itu ada yang niatnya menghalang-halangi penegakkan hukum, Tapi tak sedikit juga laporan itu cenderung meminta perlindungan agar perkaranya tidak dipermainkan jaksa," ujarnya.
Korps Adhyaksa sendiri mengaku sudah bertindak tegas terhadap jaksa nakal, Contoh diantaranya adalah Arief Basuki. Kasubsi Pidsus Kejari Bangil itu dipecat 2011 lalu karena terbukti mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Adapun mantan Kasipidum Kejari Lamongan Hary Soetopo, jaksa yang disebut-sebut menghamili tahanan wanita 2011 lalu, hanya dicopot dari jabatannya dan turun pangkat menjadi jaksa fungsional saja.
Reporter : Theo Sugara, Mustaqim/Surabaya
0 komentar:
Posting Komentar