Bunari Mustofa Jadi Buronan Kejagung

Masih ingat peristiwa penggerebekan di UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Wiyung, Surabaya beberapa waktu lalu? Penggerebekan yang dilakukan Polda Jawa Timur di Instansi sarat pungli tersebut menyeret sejumlah pejabat, dan salah satu diantaranya adalah mantan Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Bunari Mustofa.

Proses penuntasan kasus itu sendiri sempat memakan waktu cukup lama. Dan selama proses hukumnya, terpidana 1,5 tahun itu baru menjalani 10 bulan penjara. Artinya masih 8 bulan penjara lagi yang harus dijalaninya. Sayangnya kini Bunari tak lagi dapat hidup dengan tenang, karena Kejagung dan Kejari Surabaya sudah menetapkannya sebagai buronan setelah tiga kali pemanggilan terhadap pria yang tak akrab dengan wartawan itu di acuhkannya. Sikap tak kooperatif inilah yang membuat Kejagung geram.

"Secara prosedural resmi kami sudah melakukan pemanggilan kepada saudara Bunari Mustofa sebanyak tiga kali, namun tidak digubris sama sekali. Pemanggilan kita lakukan melalui surat resmi ke alamatnya di Perumahan Merpati, Sidoarjo. Belakangan kita cek langsung ke rumahnya, ternyata yang bersangkutan sudah pindah," kata Kasi Pidsus Kejari Surabaya, Nurcahyo, kepada metrosurya.com.     

Pihak Kejaksaan mengaku telah menyebarkan foto dan bio data terpidana Bunari Mustofa kesemua instasi penegak hukum se-Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membatasi ruang gerak Bunari selama pelariannya.

Reporter : Deny Sinatra, Surabaya, melaporkan

Berita Hukum 10.06