metrosurya.com - Kesejahteraan petani memang seringkali diteriakkan banyak kalangan, namun ironisnya petani tetap masih jauh dari sejahtera. Seringkali ketika harga sejumlah komoditas pertanian di pasaran meroket, pendapatan petani justru tak berbanding lurus dengan kenaikan harga tersebut. Tengok saja ketika harga bawang putih naik seperti sekarang ini.
Demikian diungkapkan Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Jombang, Hj Sadarestuwati, Senin (19/3/2013).
Menurutnya, hal itu diakibatkan bawang putih dipasaran sedang di monopoli komoditas impor. "Selama ini pemerintah pusat sangat tergantung pada impor dan kurang memperhatikan petani lokal. Makanya setinggi apapun harga bawang petani tak dapat apa-apa," jelasnya.
Untuk itu Sadarestuwati berharap agar pemerintah tidak lagi tergantung pada komoditi bawang putih impor. "Mengapa tidak sebaiknya melakukan pembinaan secara intesif kepada para petani komoditi ini, bukankah itu sikap yang bijak. Bagaimana kesejahteraan petani meningkat kalau situasinya begini terus menerus. Tentu saja malah importirnya yang diuntungkan," imbuhnya.
Seperti diketahui, meroketnya harga bawang putih belakangan ini mengakibatkan minimnya penjualan komoditi tersebut dipasaran. Pasalnya, pedangang tidak berani menjualnya dalam jumlah besar. Bahkan tak sedikit pedagang yang beralih menjual komoditi lain.
Reporter : Muhajir, Jombang
0 komentar:
Posting Komentar