"Ngapain diambil pusing sih, rakyat juga menganggap isu itu tak bermutu dari sekelompok orang yang tidak puas saja. Toh rakyat kita sekarang lebih jeli menanggapi hal semacam itu. Anda lihat sendiri, kalau Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) aksi yang dilakukan sangat damai kok. Jangan terprovokasi dengan siasat adu domba semacam itu," ujarnya.
Menurut Dipo, yang mendanai aksi MKRI itu adalah seseorang yang ingin cari perhatian saja.
Dan rindu terjadinya people power. Aksi itu dianggap Dipo bukan murni aksi gerakan sosial. Orang-orang penggeraknya adalah mereka yang ingin mencalonkan diri sebagai Capres 2014. "Tapi mereka tidak punya partai," jelasnya.
Ditempat terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PAN, Dradjad Wibowo, mengatakan, SBY panik dengan isu itu. "Seharusnya tidak perlu bersikap seperti itu. Menurut saya, aksi yang dilakukan justru jauh dari kudeta. Sangat berlebihan sekali anggapan itu. Kalaupun ada jangan-jangan itu muncul dari kalangan pejabat sendiri," kata Drajad.
Kekhawatiran itu, lanjut Drajad, bisa terjadi ketika seluruh elemen massa terkonsentrasi kepada upaya menurunkan SBY dan Budiono yang bertahan salam lima hari berturut-turut dengan sedikitnya 100 ribu orang yang digalang.
Foto : Wakil Ketua Umum DPP PAN, Dradjad Wibowo
Reporter : Wendy Prasetya, Raffli Aris/Jakarta melaporkan
0 komentar:
Posting Komentar